Jumat, 27 Maret 2009

penawar amarah

Suatu ketika ada seorang anak laki-Iaki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah.

Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secera bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa temyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.

Akhimva tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa menqendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari-hari berlalu dan anak laki-Iaki itu akhimva memberitahu avahnva bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknva ke pagar

“Hmm kamu telah berhasil dengan baik anakku. Tapi lihatlah lubang-Iubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pemah bisa sama seperti sebelumnya ”

Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain. Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang lalu mencabut pisau itu. Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf luka itu akan tetap ada dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar